Jumat, 14 Juli 2017

MATERI TOLAK PELURU DAN LOMPAT JAUH



tugas
TOLAK PELURU DAN LOMPAT JAUH
PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

21 MEI 2016





 TOLAK PELURU

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:
·         Untuk senior putra = 7.257 kg
·         Untuk senior putri = 4 kg
·         Untuk yunior putra = 5 kg
·         Untuk yunior putri = 3 kg

§  Teknik-teknik yang perlu dipelajari dalam tolak peluru antara lain:
A.Teknik  Memegang Peluru
Cara memegang peluru, yaitu:
1.       Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas
2.       Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka, jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk dipergunakan untuk menekan dan memegang peluru bagian belakang. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari dipergunakan untuk memegang atau menahan peluru bagian samping agar tidak jatuh atau tergelincir.
3.       Setelah peluru tersebut dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menmpel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping, sedikit serong ke depan.
4.       Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar seluruh badan dan tangan dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dari lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan.

                           https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC2mIlZrePCks7AzauLI1RE99u_MoUo1yku60G420ylU-7KiGu7zmdgjvfqNTF91VNEhqCFdqEedqHZqg1qxaFC3WRlmN5aS5FfxfvTGZylW2ENCV-f6EVD2oRliEQLbNxA8LfXJGI6oc/s1600/IMG_0003.jpg


B. Teknik Sikap Badan pada Waktu akan Menolak
Terdapat 2 teknik sikap badan pada waktu akan menolak, yaitu:
a
) Gaya ortodok (menyamping)
Berdiri tegak menyamping kea rah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang), kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dibengkokkan ke depan, sedikit serong ke samping kanan, berat badan berada pada kaki kanan, dan badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dibengkokkan, berada di depan sedikit agak serong ke atas lemas. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan. Pandangan diarahkan kea rah sasaran (tolakan).

b) Gaya O’Brien (membelakangi)
Hal yang membedakan antara gaya ortodoks dan gaya O’Brien adalah sikap awal. Pada gaya ortodoks sikap badan menyamping, sedangkan pada gaya O’Brien membelakangi arah tolakan.

C. Cara Mengambil Awalan (Ancang-Ancang)
a) Cara menyamping (ortodoks)
Bila menggunakan gaya ortodoks, sikap badan menyamping arah tolakan mulai dari sikap permulaan sampai dengan bergerak ke depan untuk menolakkan peluru.
b) Cara membelakangi lawan (O’Brien)
Bila menggunakan gaya O’Brien, sikap badan membelakangi arah tolakan mulai dari sikap permulaan sampai dengan bergerak ke depan untuk menolakkan peluru.
Gaya tolak peluru denagn membelakangi itu disebut juga gaya O’Brien, karena orang yang pertama kali mempergunakan dan sekaligus memperkenalkan gaya tersebut bernama Parry O’Brien. Gaya tersebut dipergunakan pada saat penyelenggaraan Olimpiade Helsinky pada tahun 1952.


D. Teknik Setelah Gerakan Akhir Menolak
Teknik setelah gerakan akhir menolak, yaitu:
a)      Setelah peluru lepas dari tangan, secepatnya kaki belakang diturunkan atau mendarat menempati tempat kaki depan/kaki tumpu dengan lutut agak dibengkokkan.
b)      Selanjutnya kaki tumpu diangkat ke belakang lururs dan lemas untuk membantu menjaga keseimbangan.
c)      Badan condong ke samping kiri depan, dagu diangkat, pandangan ke arah jatuhnya peluru.
d)      Tangan kanan dibengkokkan berada di depan sedikit agak ke bawah badan, tangan atau lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.

          https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhis_eJtbWD_BMEO7VgYGBzbVt65QXJRrRZtxgFUxlqtj0OrDiLesQdQqpC-qaERoeHLajwRcHIiQW2TH1z2rD1aiDGI40WwTTT0bDLCknoROHRXetpOUMMI07my2T9VfKu225Ap15OnBbD/s1600/Pengertian-Tolak-Peluru.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikfghn2e8KwyE4tpv_Ttv6M81FkASAfBJxWXccQyBazSbFhc7R9jriekEoGO1RIbiAv50Pn4VpKh9nS7PqKMpIpAe6G1eVBe6sQ0jtB-Uqv6JedETdM2LlAcYq-KR3Ge_Hp6wAEXszsHw/s1600/tolak+peluru+gaya+O%2527brien.jpg
E. Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Tolak Peluru Awalan Membelakangi
Hal-hal yang harus dihindari sebagai berikut:
1.      Sikap posisi awal tidak seimbang, kaki kanan melakukan gerakan lompatan
2.      Tidak menarik kaki kanan cukup jauh ke bawah badan
3.      Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
4.      Gerakan kaki terlalu ke samping kiri
5.      Terlalu cepat menggerakkan badan

F. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Tolak Peluru Awalan Membelakangi
Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
1.      Pelihara kaki selalu rendah dan bertahan kuat-kuat
2.      Lakukan gerakan kaki kiri mendorong ke belakang
3.      Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang jauh
4.      Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur
5.      Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup

G. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru :
§  Menyentuh balok batas sebelah atas
§  Menyentuh tanah di luar lingkaran
§  Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
§  Dipangil selama 3 menit belum menolak
§  Peluru di taruh di belakang kepala
§  Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
§  Menginjak garis lingkar lapangan
§  Keluar lewat depan garis lingkar
§  Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
§  Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan




v  Beberapa hal yang disarankan :
§  Bawalah tungkai kiri merendah
§  Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang
§  Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
§  Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
§  Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
§  Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
§  Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
§  Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

v  Beberapa hal yang harus dihindari :
§  Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan
§  Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
§  Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
§  Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
§  Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
§  Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
§  Terlalu awal membuka badan
§  Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

v  Peralatan :
Alat yang di gunakan :
§  Rol Meter
§  Bendera Kecil
§  Kapur / Tali Rafia
§  Peluru





            Lapangan Tolak Peluru

http://pustakamateri.web.id/wp-content/uploads/2015/11/tolak-peluru.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGeT3yfBuTE4091xpfs_dfzkjxRbKXKBsyI7TLMdQyPbffiEH2Ge5JV3xQ1ZtVCwHm3wSbsr1R9cxvG1OcNVHvO7o3BqsJppbRbMRq_tekb3JAY7JTNataukTGVzk8bQYn4LSh6f1eHkwR/s1600/tolak-peluru.jpg
Konstruksi :
Ø  Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.  
Ø  Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
Ø  Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
Ø  Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

LOMPAT JAUH

Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak  awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter.
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration). 
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki
kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Tujuan lompat jauh adalah lompat melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik-titik tertentu ke titik lainnya, dengan cara berlari secepat-cepatnya kemudian menolak, melayang di udara dan mendarat.
Ada tiga cara sikap melayang di udara (gaya) dalam lompat jauh, diantaranya:
1.      Gaya jongkok (waktu melayang bersikap jongkok)
2.      Gaya lenting (waktu di udara badan dilentingkan) atau sering disebut gaya menggantung
3.      Gaya berjalan diudara (waktu di udara kaki bergerak seolah-olah berjalan).

A. Teknik lompat jauh
1.      Teknik Dasar Lompat Jauh
Teknik atau kelangsungan dari gerakan lompat jauh dapat dibagi sebagai berikut:
a)      Awalan atau ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu.
Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter.
Cara melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai berikut:
1.      Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing
2.      Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu atau bertolak pada balok tumpu
3.      Pinggang diturunkan sedikitpada satu langkah akhir ancang-ancang.

b)     Tumpuan atau tolakan
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan. 
Tumpuan atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa kehilangan kecepatan maju. Kaki ayun digerakkan secara aktif agar membantu menaikkan badan dan menjaga keseimbangan berat badan sedikit di depan titik tumpuan.
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:
1.      Ayunkan paha dan kaki keposisi horizontal dan dipertahankan
2.      Luruskan sendi mata kaki,lutut, dan pinggang pada waktumelakukan tolakan
3.      Bertolaklah ke depan dan ke atas
4.      Sudut tolakan 45 derajat

c.       Melayang diudara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua, Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap tepelihara hingga mendarat.

d.      Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri. Untuk menghindarkan pendaratan pada pantat, kepala ditundukkan dan lengan diayunkan ke depan sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik berat badan akan melampui titik pendaratan kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas danlentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat. Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5lyQnAhwylADHpY31G_dPhq4LGoz5bEnhL2PFPyxkPSFGMSMR7v4TbXG0af30C4qTByim2TL8_fTyyC7bwbXt9SRQCbIvnuJ4AGVhHplORNnKw9cqWX-2eS11e_YjPHkyBMwAxF8561Q/s1600/lompat+jauh+gaya+jongkok.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXJ74AV0IeCp9Je6bmS2YoJv_V1EpsHMmaBUHZzvfHBncfo6d0pPMLAzE9qE_KAXdXMErD8lxUKD9TnIVGajGquV63wyRY-w1GUvMza62aVu-mv8ZhTwmCcTCrBo1AdvMJn5xBdkFDDEo/?imgmax=800
2.      Peraturan Lompat Jauh
a)      Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 meter dan panjang 30 - 50 meter
b)      Panjang papan tolakan 1,22 meter, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm
c)      Pada sisi dekat dengan tempat mendaratharus diletakkan papan plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangya 1 meter dari tepidepan bak pasir pendaratan
d)      Lebar tempat pendaratan minimal 2,75 meter jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 meter
e)      Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar denagn sisi atas papan tolakan

Lapangan lompat jauh
http://www.pojokilmu.com/wp-content/uploads/2016/01/lapangan-lompat-jauh.png

http://www.pojokilmu.com/wp-content/uploads/2016/01/tempat-mendarat.png

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA ITU ANYAMAN

MENGANYAM   A.     DEFINISI                            Anyaman merupakan proses merajut dan menyilangkan dengan bahan das...